Obsevatorium Bosscha adalah salah sati
tempat peneropongan bintang di Indonesia. Obsevatorium yang dibangun oleh
Nederlandsch Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan
Bintang Belanda ini, berlokasi di Lembang, Bandung. Pemberian nama
"bosscha" pada obsevatorium ini, berasal dari salah satu penyandang
dana utama yang memberikan bantuan pembelian teropong bintang yaitu Karel
Albert Rudolf Bosscha, yang dulunya adalah tuan tanag di perkebunan teh
Malabar.
Pembangunan bosscha memerlukan waktu kurang
lebih 5 tahun, dari 1923 sampai 1928. Pada tanggal 17 Oktober 1951 NISV menyerahkan bosscha pada pemerintah RI, lalu
setelah berdirinya ITB, bosscha menjadi bagian dari ITB dan menjadi tempat
pendidikan dan pembelajan. Dalam bosscha terdapat beberapa teleskop besar yang
memiliki fungsi masing-masing, diantaranya : Teleskop Refraktor Ganda Zeiss,
Teleskop Schmidt Bima Sakti, Teleskop Refraktor Bamberg, Teleskop Cassegrain
GOTO, Teleskop Refraktor Unitron.
Sayangnya, pada saat ini penggunaan
obsevatorium ini menjadi kurang optimal. Hal itu dikarenakan mulai banyaknya
pemukiman di daerah Lembang. Pemukiman yang mulai tumbuh membuat intensitas
cahaya bertambah sehingga menyebabkan terganggunya kegiatan peneropongan yang
harusnya membutuhkan intensitas cahaya lingkungan yang minim. Pantulan
sinar/cahaya lampu pemukiman/perkotaan di malam hari membuat bintang dan benda
langit lainnya sulit terlihat oleh teleskop. hal itu, seharusnya menjadi
perhatian khusus bagi semua pihak agar obsevatorium ini nantinya tidak hanya
berakhir sebagai museum sejarah tapi juga sebagai alat pembangun pengetahuan
astronomi/perbintangan bangsa ini.(ifk)
0 komentar:
Posting Komentar